Melihat Tanpa Distorsi — Memahami NPD dan Siklus KDRT
Sabtu, 1 November 2025
Banyak orang keliru memandang NPD (Narcissistic Personality Disorder) sebagai sinonim dari psikopat atau pelaku KDRT. Padahal, tidak selalu begitu. Distorsi pikiran sering muncul ketika kita pernah terluka, pernah dikendalikan, atau pernah kehilangan kendali dalam relasi yang tidak sehat. Luka itu kemudian membentuk kacamata baru—yang membuat kita melihat dunia dari trauma, bukan dari kesadaran.
Dalam coaching, distorsi ini disebut cognitive bias—cara otak bertahan dengan menyederhanakan realitas menjadi hitam dan putih: ada pelaku dan ada korban, ada yang jahat dan ada yang baik. Padahal, kehidupan psikis manusia jauh lebih kompleks daripada sekadar label.
Seseorang dengan NPD mungkin tampak dingin, manipulatif, atau tidak punya empati. Namun di baliknya, sering kali tersimpan luka masa kecil yang belum tersentuh, kebutuhan untuk diakui, dan ketakutan akan kehilangan kontrol. Begitu juga di sisi korban—tidak semua korban menyadari bahwa responsnya bisa ikut memperpanjang siklus kekerasan emosional tanpa sengaja.
Ketika kita belajar memahami tanpa menghakimi, kita berhenti memberi makan sistem luka itu.
Kita mulai melihat bahwa KDRT yang berkelanjutan bukan hanya soal kejahatan, tapi juga soal kesadaran yang belum tumbuh.
Pemulihan sejati dimulai dari kesediaan untuk melihat dengan jernih tanpa distorsi.
Tanpa perlu membenarkan, tapi juga tanpa terus menyalahkan.
#SelfAwareness #TraumaHealing #ConsciousRelationship #NeuroCoaching #CoachInne #MindHealing